Tugas M6
A. TEORI
DAN ARTI PENTING KEPEMIMPINAN
a. TEORI
KEPEMIMPINAN
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau
ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul
anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan
oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah
kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut
Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
a)
Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat,
rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas,
orientasi masa depan
b)
Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang
tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang
antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integrative
c)
Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik,
menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting,
keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun
teori sifat memiliki berbagai kelemahan antara lain : terlalu bersifat
deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan
efektivitas kepemimpinan dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun
apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya
mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat
diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan
merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu
kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi
perilaku:
a. Perilaku seorang pemimpin yang
cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah, mau berkonsultasi,
mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan
bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya.
b. Berorientasi kepada bawahan ditandai
oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada
pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan
perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi
memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan
penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut
teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu
yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut
Sondang P. Siagian (1994:129) adalah :
a. Jenis pekerjaan dan
kompleksitas tugas
b. Bentuk dan sifat
teknologi yang digunakan
c. Persepsi, sikap dan
gaya kepemimpinan
d. Norma yang dianut
kelompok
e. Rentang kendali
f. Ancaman dari luar
organisasi
g. Tingkat stress
h. Iklim yang terdapat
dalam organisasi.
b. ARTI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses
memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah
“melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima
ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai
bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
B. TIPOLOGI
KEPEMIMPINAN
Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal
yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat
dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
1.
Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria
atau ciri sebagai berikut:
-
Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi
-
Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
-
Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
-
Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
-
Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya
-
Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan
pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2.
Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang
pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki
sifat-sifat berikut :
·
Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang
lebih sering dipergunakan
·
Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung
kepada pangkat dan jabatannya
·
Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan
·
Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan
·
Sukar menerima kritikan dari bawahannya
·
Menggemari upacara-upacara untuk berbagai
keadaan.
3.
Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis
ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut :
o
menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak
dewasa
o
bersikap terlalu melindungi (overly protective)
o
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengambil keputusan
o
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengambil inisiatif
o
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
4.
Tipe Karismatik.
Umumnya
diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan
karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun
para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi
pengikut pemimpin itu. Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat
dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
5.
Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe
pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini
terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
§
Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik
tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia
§
selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan
dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada
bawahannya
§
senang menerima saran, pendapat, dan bahkan
kritik dari bawahannya
§
selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan
teamwork dalam usaha mencapai tujuan
§
ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya
kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan
itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain
§
selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya
lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya
sebagai pemimpin.
C. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
1. Faktor
Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan personal adalah kombinasi antara
potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor
pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar
kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari
lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar. Dengan
demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal
tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
2.
Faktor
Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang
pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern
saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan
kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka
akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama
maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.
3.
Faktor
Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi
perilaku kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih
efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi
adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian
progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan
dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai
kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat signifikan.
Selain faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang
menjadi pemimpin, ada juga faktor-faktor keberhasil seseorang menjadi seorang
pemimpin yaitu :
FAKTOR KEBERHASILAN PEMIMPIN
1.
Moril
moril adalah keadaan jiwa dan emosi
seseorang yang mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan
mempengaruhi hasil pelaksanaan tugas perorangan maupun organisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi moril adalah :
1.
kepemimpinan atasan.
2.
kepercayaan dan keyakinan akan kebenaran.
3.
penghargaan atas penyelesaian tugas.
4.
solidaritas dan kebanggaan organisasi.
5.
pendidikan dan latihan.
6.
kesejahteraan dan rekreasi.
7.
kesempatan untuk mengembangkan bakat.
8.
struktur organisasi.
9.
pengaruh dari luar.
2.
Disiplin
Disiplin adalah ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus
ikhlas terhadap perintah atau petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku.
Disiplin yang terbaik adalah disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi
3.
Jiwa korsa
Jiwa korsa adalah loyalitas, kebanggan dan antusiasme
yang tertanam pada anggota termasuk pimpinannya terhadap organisasinya. Dalam
suatu organisasi yang mempunyai jiwa korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan
bawahan dapat dipadamkan oleh semangat organisasi.
4.
Kecakapan
Kecakapan adalah kepandaian melaksanakan tugas dengan
hasil yang baik dalam waktu yang singkat dengan menggunakan tenaga dan sarana
yang seefisien mungkin serta berlangsung dengan tertib. Pengetahuan dan
kecakapan yang dimiliki pimpinan dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan,
inisiatif dan pengembangan pribadi serta pengalaman tugas. jadi menjadi seorang
pemimpin yang baik sebenarnya dapat kita kembangkan sendiri dengan lewat
pengembangan diri dan pergaulan yang positif.
D. IMPLIKASI
MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Implikasi manajerial
kepemimpinan dalam organisasi yaitu akan menciptakan kepemimpinan yang baik karena
adanya proses manajemen yang direncanakan, karena induk dari sebuah perusahaan
adalah pemimpin jadi bila pemimpinnya berkualitas maka perusahaan tersebut akan
menjukukan kualitasnya. Organisasi apapun yang berdiri, tentu akan
menggunakan konsep kepemimpinan karena ada unsur filosofi (pandangan),
harapan/tujuan, tantangan, dan sumber daya di dalamnya. Semua faktor itu harus
diatur sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Referensi :
Soekarso,
Iskandar Putong(2015). Kepemimpinan Kajian Teoritis dan Praktis (Volume
1 dari kepemimpinan Edisi 1). Jakarta: Penerbit Erlangga.
How to Make Money from Your Betting Tips? | WorkShort
BalasHapusTo be sure, you will get the full list of betting tips หาเงินออนไลน์ and predictions as well as any other 인카지노 tipster. To worrione use a site, it should have an