TUGAS SAP M4
1. PENGERTIAN DAN KARAKTERISITIK KELOMPOK
A.
Pengertian
Kelompok Menurut Beberapa Ahli :
1.
Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu yang
berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya
tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua
anggota secara langsung.
2.
Merton : kelompok merupakan sekelompok orang yang
saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva
merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama
dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk menjalankan harapan peran.
3.
Achmad S. Ruk : Kelompok adalah sejumlah orang yang
berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis
sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu
kelompok.
B. Karakteristik Kelompok
Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu
kelompok, yaitu norma dan peran. Norma adalah persetujuan atau perjanjian
tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan
lainnya.
Ada tiga kategori norma kelompok :
1.
Norma sosial : mengatur hubungan antar para anggota
kelompok.
2.
Prosedural : menguraikan lebih rinci bagaimana kelompok
harus beroperasi
3. Tugas
C. Ciri-Ciri Kelompok:
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri –
ciri, yaitu:
1.
Terdiri dari 2 orang atau lebih
2.
Adanya interaksi yang terus menerus
3.
Adanya pengembangan identitas kelompok
4.
Adanya norma – norma kelompok
5.
Adanya diferensiasi peran
6.
Peran yang saling tergantung
7.
Produktivitas bertambah atau meningkat
8.
Saling membagi tujuan yang sama
2. TAHAPAN
PEMBENTUKAN KELOMPOK
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan
oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori
pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah
kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 – Forming
Di tahap ini kelompok baru dibentuk dan diberikan tugas.
Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad
baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 – Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan
tugas-tugas yang mereka hadapi. Anggota kelompok saling terbuka dengan ide-ide
dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat
selesai. Namun ada pula yang terlalu lama pada tahap ini.
Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok.
Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat
mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi
masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 – Performing
Dalam tahap ini kelompok dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu. Anggota kelompok saling
bergantung satu sama lainnya dan mereka saling berkomunikasi.
Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri.
Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami
perubahan.
3.
KEKUATAN TEAMWORK
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk
mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Tujuan tersebut bukanlah
tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling
populer di tim. Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling
bergandengan tangan menyelesaikan pekerjaan. Meskipun terjadi
perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya
terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu.
Berikut poin-poin teamwork yang baik :
1.
Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi
dan kepentingan.
2. Sama-sama bekerja
bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
3. Filosofi teamwork: ‘saya
mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak
bisa.
4. Ketika berada dalam
teamwork, segala ego pribadi, sektoral, departemen harus disingkirkan.
5. Dalam teamwork yang
dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
6. Keragaman individu dalam
teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada
saling pengertian.
7. Saling pengertian
terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
8. Jika setiap orang
bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera
terealisasi.
9. Individu yang egois
mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Keahlian
masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat
proses pencapaian target.
10. Kendalikan ego dan
emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
11. Dengan pemahaman yang
tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu
yang lama.
12. Ingatlah selalu
bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
4.
IMPLIKASI MANAJERIAL
Implikasi
manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan
kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. Para
manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas di pasar global yang kompetitif. Implikasi yang dirasakan oleh para
pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi
di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan
manusia yang ada pada negara tersebut. Jadi struktur organisasi manajerial
tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup
seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu
berada.
·
Artikel ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan evaluasi mengenai kerjasama dalam team (kelompok) atau team
work.
·
Identifikasi mengenai berbagai
permasalahan/kendala yang dihadapi dalam kerjasama dalam team (kelompok) atau
team work.
·
Untuk dapat mengatasi kendala dalam
kerjasama dalam team (kelompok) atau teamwork.
Referensi
:
Chang,
Richard Y. 2010. Sukses Melalui Kerjasama
Tim. Indonesia: PPM-Bisnis2030
Komentar
Posting Komentar