MAKALAH
AUDIT TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI
Nama : Devita Yuwika Puspita
NPM , : 12114854
Kelas : 4KA18
Jurusan : Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER &
TEKNOLOGI INFORMASI
Depok
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pemenuhan
kebutuhan akan sistem informasi bagi semua jenis organisasi menyebabkan
perkembangan sistem informasi yang begitu pesat. Begitu pula dengan
perkembangan di sektor pelayanan pendidikan yang dikenal dengan Sistem
Informasi Akademik. Sistem Informasi Akademik merupakan suatu kebutuhan yang
mutlak bagi pelayanan pendidikan terutama pada perguruan tinggi, sehingga dapat
memberikan kemudahan dalam administrasi bagi perguruan tinggi yang
menerapkannya. Dengan adanya Sistem Informasi Akademik dan Sistem Informasi
lainnya, bukan hanya pelayanan terhadap mahasiswa yang menjadi lebih baik
tetapi juga pelayanan untuk seluruh pihak terkait dengan proses akademik yang
ada seperti staf pengajar, biro administrasi bahkan orangtua dan alumni.
Peranan Sistem Informasi yang signifikan inilah yang tentu saja harus diimbangi
dengan pengaturan dan pengelolaan yang tepat sehingga kerugian–kerugian yang
mungkin terjadi dapat dihindari. Kerugian yang dimaksud bisa dalam bentuk
informasi yang tidak akurat yang disebabkan oleh pemrosesan data yang salah
sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang salah pula. Keamanan
asetnya salah satunya adalah data tidak terjaga, integritas data yang tidak
dapat dipertahankan, hal–hal inilah yang dapat mempengaruhi efektifitas dan
efisiensi dalam pencapaian tujuan dan strategi organisasi. Sehubungan dengan
alasan tersebut diperlukan adanya sebuah mekanisme kontrol terhadap pengelolaan
teknologi informasi.
Masalah
yang sering timbul pada tiap universitas adalah adanya kasus kehilangan data,
kesalahan dalam pengambilan keputusan, kebocoran data, penyalahgunaan komputer
dan nilai investigasi TI yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan pengembalian
nilai yang sesuai. Berawal dari sini maka diperlukan sebuah mekanisme kontrol atau
audit Sistem Informasi atau audit Teknologi Informasi. Audit SI/TI dalam
kerangka kerja COBIT lebih sering disebut dengan istilah IT Assurance ini bukan
hanya dapat memberikan evaluasi terhadap keadaan tata kelola Teknologi
Informasi di unversitas XYZ tetapi dapat juga memberikan masukan yang dapat
digunakan untuk perbaikan pengelolaannya di masa yang akan datang.
1.2 Perumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam makalah
sehingga pemakalah dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini yaitu:
1.
Apa yang dimaksud dengan Audit sistem informasi?
2.
Apa saja tujuan Audit Teknologi Informasi
3.
Apa saja jenis Audit Teknologi informasi?
4.
Apa saja tahapan audit?
5.
Apa saja manfaat audit?
1.3 Pembatasan
Masalah
Dalam Tugas ini
diberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya menjadi lebih terarah, dapat
dipahami dan sesuai dengan yang diharapkan serta terorganisasi dengan baik.
Berikut batasan masalah dalam
audit
teknologi sistem informasi :
·
Dalam
makalah ini hanya memberikan penjelasan
mengenai pengertian, tujuan, jenis-jenis, dan manfaat dari audit teknologi
sistem informasi.
1.4 Tujuan
Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui pengertian tentang
audit teknologi informasi
2.
Mengetahui tujuan dan manfaat audit
teknologi sistem informasi
3.
Mengetahui jenis-jenis audit teknologi
informasi
4.
Mengetahui tahapan audit teknologi
sistem informasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Audit Teknologi Sistem
informasi
Audit teknologi informasi (InggrisInggris: information technology (IT) audit atau information system (IS) audit)
adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastrktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknolog informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Audit
teknologi informasi atau information systems (IS) audit adalah bentuk
pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara
menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan
audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan
evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit
pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum
merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi
dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit
komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi
perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai
target organisasinya.
2.2 Tujuan Audit Teknologi
Sistem Informasi
Tujuan Audit Sistem Informasi dapat
dikelompokkan ke dalam dua aspek utama, yaitu:
1. Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini
audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek
kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas),
Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).
2. Performance (Kinerja) - Pada kelompok tujuan ini audit
sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja,
yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability
(Kehandalan).
2.3 Jenis Audit
Teknologi Sistem Informasi
1. Sistem
dan aplikasi.
Memeriksa apakah sistem
dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki
kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan
keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan sistem.
2.
Fasilitas pemrosesan informasi.
Memeriksa apakah
fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan
pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.
3.
Pengembangan sistem.
Memeriksa apakah sistem
yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.
4.
Arsitektur perusahaan dan manajemen TI
Memeriksa apakah
manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin
kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.
5.
Client/Server, telekomunikasi, intranet,
dan ekstranet
Memeriksa apakah
kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan
client dan server.
2.4 Tahap-tahap Audit
Teknologi Sistem Informasi
1.
Tahap Pemeriksaan pendahuluan
Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian
yang harus dilakukan, auditor harus memahami bisnis auditi (kebijakan, struktur
organisasi, dan praktik yang dilakukan). Setelah itu, analisis resiko audit
merupakan bagian yang penting dan berusaha untuk memahami pengendalian terhadap
transaksi yang diproses oleh aplikasi tersebut. Pada tahap ini pula auditor
dapat memutuskan apakah audit diteruskan atau mengundurkan diri dari penugasan
audit.
2.
Tahap Pemeriksaan Rinci
Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi
lebih mendalam untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam sistem
komputer klien. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada
akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah struktur
pengendalian intern yang diterapkan dapat terpercaya atau tidak. Kuat atau
tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam menentukan
langkah selanjutnya.
3.
Tahap Pengujian Kesesuaian
Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan
transaksi Informasi yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus
diambil menggunakaan software CAATTs(Computer Assisted Audit Tools and
Techniques). Dengan kata lain, CAATTs digunakan untuk mengambil data untuk
mengetahui integritas dan kehandalan data itu sendiri.
4.
Tahap Pengujian Kebenaran Bukti
Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at,all. 1981) :
Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at,all. 1981) :
1. Mengidentifikasi
kesalahan dalam pemrosesan data
2. Menilai
kualitas data
3. Mengidentifikasi
ketidakkonsistenan data
4. Membandingkan
data dengan perhitungan fisik
5. Konfirmasi
data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.
5.
Tahap Penilaian Secara Umum atas Hasil Perjuangan
Pada tahap ini auditor telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukug informasi yang diaudit. Hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatannya dalam laporan auditan.
Auditor harus mengintergrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup :
Pada tahap ini auditor telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukug informasi yang diaudit. Hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatannya dalam laporan auditan.
Auditor harus mengintergrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup :
(1)
Pengendalian umum
(2) Pengendalian aplikasi, yang terdiri dari :
(2) Pengendalian aplikasi, yang terdiri dari :
a.
Pengendalian secara manual
b.
Pengendalian terhadap output sistem informasi , dan
c.
Pengendalian yang sudah diprogram.
2.5 Manfaat Audit Teknologi Informasi
1. Manfaat
pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
· Institusi dapat mengetahui apakah sistem
yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.
·
Mengetahui apakah pemakai telah siap
menggunakan sistem tersebut.
·
Mengetahui apakah outcome sesuai dengan
harapan manajemen.
2. Manfaat
setelah sistem live (Post-Implementation Review)
· Institusi mendapat masukan atas
risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk penanganannya.
· Masukan-masukan tersebut dimasukkan
dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada
periode berikutnya.
·
Bahan untuk perencanaan strategis dan
rencana anggaran di masa mendatang.
· Memberikan reasonable assurance bahwa
sistem informasi telah sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang telah
ditetapkan.
· Membantu memastikan bahwa jejak
pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen,
auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan pemeriksaan.
·
Membantu dalam penilaian apakah initial
proposed values telah terealisasi dan saran tindak lanjutnya.
BAB
III
PENUTUP
3.
Kesimpulan
Audit IT merupakan urutan kronologis catatan audit, yang masing-masing berisikan bukti langsung yang berkaitan dengan yang dihasilkan dari pelaksanaan suatu proses bisnis atau fungsi sistem. Catatan audit biasanya hasil kerja dari kegiatan seperti transaksi atau komunikasi oleh orang-orang individu, sistem, rekening atau badan lainnya. Dengan adanya Audit IT diharapkan semua kronologis/kegiatan program dapat terekam dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. https://anjaruntoro.wordpress.com/2013/01/24/tahap-tahap-dalam-audit-teknologi-sistem-informasi/
Komentar
Posting Komentar